Rabu, 26 Desember 2012

Sepenggal Hati

Ketika aku bicara
Banyak kata yang ingin ku ungkap
Tentang mu

Saat cinta ini deras mengalir
Tak ingin aku membendungnya
Aku ajak kau Merasakan derasnya cinta itu

Saat cinta ini membara
Tak ingin ku padamkan
Aku ajak kau merasakan hangatnya cinta itu

Berfikirlah sejenak
Dan Bayang kan indahnya Cinta itu
Karena cinta ini Memang nyata untuk mu

Aku sepenggal hati
Tak Banyak Yang ku ingin Dari mu
Hanya sepenggal itu yang ku perlu.....

Hati mu.......

Saat Kau Bertanya

Hati Sakit Saat cinta Torehkan luka
Dan Sekali Lagi Kau bertanya
Masih adakah cinta Sejati?

Cinta Yang tulus Di dasar Hati Tumbuh Dan bersemayam
Saat Diri ini masih menunggu Datangnya Waktu
Membawa Sepenggal Cinta Kisah lalu

Ada Cerita Yang Hilang sesaat
Ada Kamu yang kusayang Dan entah kemana
Namun sesaat Terbesit kembali dirimu
Saat yang kau katakan kau terluka
Saat Yang kau Rasakan nestapa
Dan sekali lagi kau bertanya
Masih adakah cinta sejati

Disini Ada cinta Yang terlahir untukmu
Disini Ada Sayang yang mengalir deras di tubuhku
Disini Ada rindu yang Tak berujung
Dan semuanya Siap Ku torehkan Di hati mu

Dan Masih kah kau bertanya?
Adakah cinta sejati itu

Hanya Sesaat

Perlahan ku Tatap setiap jejak langkah mu meninggalkan ku
Terbias senyum manis diwajah mu seakan menggoda ku
Namun aku hanya bisa terdiam dan sesali
Tak Banyak kata yang mampu keluar dari Hatiku
sesaat kau makin menjauh,melepas uluran tangan ku

Kembali teringat aku akan kenangan semalam
Membuat ku begitu berat melepas kepergian mu
kau membawa cinta sesaat bagiku
Disaat cinta itu tlah lama mati di hati ku

Kau bingkis dengan indah
mengalunkan lagu - lagu cinta
sungguh aku terbuai
Larut Dalam nuansa yang kau berikan

Sesaat....
Dan sesaat....
Kau ciptakan Cinta sesaat

Kini aku Hanya bisa sadari
kini kau tak ada lagi
Dan kini....
Hingga kini....
aku masih menginginkan kau kembali

Terlalu Cepat Semua Berlalu

Terlalu cepat kau lantunkan dendang perpisahan
Saat cinta Terlampau jauh menyusuri tiap jengkal hati mu
Bagai hujan turun sesaat di basuh sinar mentari
Kembali terang basah pun kering

Terlalu cepat kau lepas jemari ini
Saat diri masih ingin bersama
Seperti tatapku pada mentari di ufuk senja
Perlahan tenggelam bersama untain burung yang kembali keperaduanya

Ada luka dan kecewa
Disisi ruang hati ku
yang telah terlukis indah namamu

Ada jiwa yang merana
Mengikuti aliran darah ku
Hingga ketulang rusuk ku
Melepas kepergian mu

Andai waktu bisa terulang kembali
Tak ingin ku biarkan dia berputar kembali
Hingga tak ada hati yang terluka
Terbasuh jiwa yang merana

Aku Mencintaimu

Aku ingin mencintai dengan kesendirian di hati ku
Sunyi dan tak bergerak
Redup dan gelap
Menyelam kedasar mencari negri tak bertuan
Diantara udara yang begitu pekat
Mengantarkan ribuan tikaman kedalam hati ku

Cinta hanyalah sebuah kesendirian yang mendera
Saat kau bisikan di telinga ku
Namun aku tak mampu membaca setiap gerak bibir mu
Tak terdengar...
Bahkan tak mampu memahami bahasa tubuh mu
Di setiap jengkal hati mu menjelma cahaya
Menyilaukan sadarku

Apapun makna cinta ini
Perlahan tetap ku telusuri
Hingga ku temui senyumu yang paling indah

Aku mencintai mu dengan kesendirian
Meski engkau teramat membenci ku
Aku tak akan perduli
Sebab kesendirian ini mengirimkan ku
Sebuah cinta atas diri mu

Jika Kau Bintang

Jika kau bintang yang bersinar di malam terang
Ijinkan aku tetap memandang mu
Hingga aku merasakan kilauan cahayanya
Mampu membasuh hati ku

Walau pagi menjelang
Walau kau telah menghilang
Aku tetap menunggu

Menunggu malam datang meradukan kita
Dalam penantian ku
Ku bait-kan berjuta puisi untuk keindahan mu
Untuk mu....hanya untuk mu

Hingga kau mengerti betapa sucinya cinta ku
Walau awan putih coba menggoda ku
Atau bahkan merayu ku
Tetap ku tunggu
Karena di hati ini telah tertanam bintang secantik dan seindah dirimu

Penolong Jiwa Yang Rapuh

kau datang saat luka perih terasa
sebagai penawar penghilang dahaga
kau yang dulu entah kemana
tinggalkan cerita tanpa kepastian

Sejenak kita lupakan semua
bersama kita telusuri jalan terjal berbatu
kau yang menjaga ku tetap kokoh berdiri
lantang dan keras mengarungi rintangan
ajarkan aku arti kehidupan
 
Jiwa seakan lekat
jiwa menyatu dalam harunya nuansa
mengikat hati tanpa kepalsuan
menjadi sosok tanpa khayal

kau sang penolong jiwa yang rapuh
Temani hati tak lelah berhenti