Saat senja menyambangiku
Kucoba lentikan tarian tinta jemariku
Goreskan kisah indah yang telah kulewati dulu
Bersama dia Dewi hatiku
Diary ku,,,
Diantara hamparan suci lembaranmu
Kutuang untaian cerita nan begitu syahdu
Baitan syair dari dalam lubuk qalbu
Kucoba lentikan tarian tinta jemariku
Goreskan kisah indah yang telah kulewati dulu
Bersama dia Dewi hatiku
Diary ku,,,
Diantara hamparan suci lembaranmu
Kutuang untaian cerita nan begitu syahdu
Baitan syair dari dalam lubuk qalbu
Yang takkan kulupa hingga akhir hidupku
Namun,,,
Belum sempat kutuang semua tinta kanvasku
Terhempas diantara tangisan sayatku
Dan aku pun hanya mampu diam termangu
Menatapi serpihan pilu kanvasku
Dikala sang Dewi hati memintaku
Tuk hentikan tarian indah kisah cintaku
Kini,,
Kemanakah harus kutuang sisa tinta kanvasku
Yang masih separuh dalam tarian jemariku
Haruskah kutumpah bersama air mata piluku
Ataukah kubiarkan menjadi cairan tinta yang beku
Sebeku hatiku dikala Dewi hati berlalu
Tinggalkan serpihan nan begitu menyayat qalbu
Hempaskan tarianku diantara lembah pilu
Berhiaskan bingkai sembilu jeritan jiwaku
Namun,,,
Belum sempat kutuang semua tinta kanvasku
Tiba-tiba badai pilu hadir menghapus goresanku
Yang masih separuh dalam kanvas aksarakuTerhempas diantara tangisan sayatku
Dan aku pun hanya mampu diam termangu
Menatapi serpihan pilu kanvasku
Dikala sang Dewi hati memintaku
Tuk hentikan tarian indah kisah cintaku
Kini,,
Kemanakah harus kutuang sisa tinta kanvasku
Yang masih separuh dalam tarian jemariku
Haruskah kutumpah bersama air mata piluku
Ataukah kubiarkan menjadi cairan tinta yang beku
Sebeku hatiku dikala Dewi hati berlalu
Tinggalkan serpihan nan begitu menyayat qalbu
Hempaskan tarianku diantara lembah pilu
Berhiaskan bingkai sembilu jeritan jiwaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar